Standard Post

RUU Pesantren Masuk Paripurna, PKB: Kado Hari Santri Nasional


PKBNews - RANCANGAN Undang-Undang (RUU) tentang Pesantren dan Pendidikan Keagamaan telah melalui berbagai proses pembahasan dan dinamika panjang di Panja Komisi VIII DPR RI. Setelah menjalani proses yang dinamis, RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan itu akhirnya disepakati menjadi RUU tentang Pesantren.

Rapat panja Komisi VIII DPR RI dan Panja pemerintah yang berlangsung pada Kamis, 19 September 2019, telah menyepakati RUU ini segera dibahas di paripurna. Ketua Panja Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang bersyukur RUU tersebut bisa diterima dan segera disahkan.

“Alhamdulillah semua sudah bisa menyepakati pembicaraan di tingkat satu. Meski ada catatan, saya kira itu bisa diselesaikan melalui pendekatan lain,” kata ketua panja RUU Pesantren, Marwan Dasopang di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (19/9/2019).

Menurut Marwan, sejak awal menginisiasi RUU pesantren ini, PKB komitmen berjuang untuk memajukan pesantren. Meski ada perdebatan alot, lanjutnya, beberapa pasal akhirnya bisa disepakati. "Ya tadi memang alot. Pasal 42 dan 49. Tapi sudah ada jalan tengahnya," katanya.

Anggota DPR dari Fraksi PKB ini mengatakan bahwa pasal-pasal dari RUU Pesantren itu membuka pengembangan pesantren di Indonesia.

"Pasal-pasal tersebut memberikan payung agar pengembangan pesantren mendapatkan support dari pemerintah pusat maupun daerah, termasuk anggaran dari dana abadi pesantren," ujar Marwan.

Selain itu, Marwan mengatakan bahwa dengan undang-undang ini memberi ruang bagi pesantren untuk memfungsikan sebagai lembaga dakwah dan juga pemberdayaan masyarakat.

"Maka selain penguasaan hasanah keislaman yang bersumber dari kitab-kitab klasik (kitab kuning) juga sebagai pembangunan pusat peradaban dunia Islam yang berkarakter moderasi, dan rahmatan lilalamin," ujarnya.

Hasil rapat RUU Pesantren ini rencana akan dibawa dalam pembicaraan tingkat dua di paripurna pada awal pekan depan. Kehadiran undang-undang pesantren ini ini nantinya akan memberi perhatian khusus kepada lembaga pendidikan yang telah ada sebelum kemerdekaan.

"Ini bagian dari komitmen kita, mudah-mudahan ini juga menjadi kado di hari santri nasional bulan depan. Sebab pesantren juga telah memberikan kontribusi besar terhadap negara sejak masa penjajahan," tandas Marwan.