Standard Post

PKB Jateng Siap Bertarung Bidik Bupati dan Walikota


PKBNews - DEWAN Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah siap mewujudkan target realistis pada pemilihan kepala daerah (pilkada) di Jateng pada 2020.

Pada 2010, ada 21 kabupaten/kota di Jateng yang akan menggelar Pilkada. Dari 21 pesta demokrasi itu PKB membidik kemenangan dan kursi kepala daerah atau bupati/wali kota di 9 daerah. PKB bisa mengusung sendiri kadernya di 9 daerah itu.

Yakni Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kendal, Pemalang, Kebumen, Purbalingga, Wonosobo, Demak, dan Blora.

"Sembilan daerah itu berpotensi PKB bisa mengusung sendiri dan mengambil kursi bupati atau wali kota," kata Sekretaris DPW PKB Jateng, Sukirman, Jumat(19/9/2019).

Di 9 daerah itu, PKB dinilai memiliki kursi cukup banyak di legislatif. Sehingga, diharapkan dapat berpengaruh pada suara calon kepala daerah yang diusung partai berlambang bola jagat dengan sembilan bintang itu.

Untuk ibukota Provinsi Jateng, yakni Kota Semarang, Sukirman mengatakan PKB membidik kursi wakil wali kota.

Di kota ini PKB mendapatkan 4 kursi dari total 50 yang ada. Namun, pihaknya optimis bisa memenuhi ekspektasi yang ada.

Selain Kota Semarang, DPW juga membidik kursi orang nomor dua di enam daerah lain. Yakni, Grobogan, Sragen, Purworejo, Rembang, Kabupaten Semarang, dan Kota Magelang.

Sementara, lima daerah, Solo, Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali, PKB tidak bisa menyiapkan kader terbaiknya.

"Lima daerah itu kecil. Jadi kami ikut saja, berkoalisi dengan partai lain," ucap pria yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Jateng.

Saat ini, pihaknya tengah melihat peta politik dan menjalin komunikasi dengan partai lain.

Sukirman mengatakan saat ini tengah berkomunikasi intensif dengan PDI Perjuangan dan Partai Golkar. Namun, tak menutup kemungkinan dengan partai lain dalam waktu dekat ini.

"Kami terus menampung aspirasi dari semua pihak, termasuk dari NU secara kelembagaan. Serta meminta masukan ke kiai- kiai. Untuk koalisi, kami fleksibel, tidak harus sama dengan pusat, kearifan lokal lah," tandas Sukirman.