Standard Post

PKB-NU Komunikasi Intensif Terkait Pilkada 2020


PKBNews – MENGHADAPI Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 berlangsung di 19 daerah, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah menyiapkan strategi menghadapi momen itu. Salah satunya dengan memilih calon yang mendapatkan dukungan Nahdlatul Ulama (NU).

Saat ini PKB menggelar penjaringan calon. Banyak nama yang sudah muncul. Nama-nama itu akan diseleksi. Selanjutnya, PKB bakal menggelar komunikasi dengan NU. "Kami ingin menyelaraskan agar tidak terjadi perpecahan," kata Ketua DPW PKB Jawa Timur H. Abdul Halim Iskandar di Surabaya, Jumat (16/8/2019).

Menurut Gus Halim, pemilihan kepala daerah selalu memunculkan beberapa tokoh. Tidak jarang, ada dua atau tiga tokoh yang mengaku mendapatkan dukungan dari NU. Dampaknya, suara warga NU menjadi pecah.

PKB tidak ingin hal itu terjadi. Partai tersebut yakin komunikasi yang digelar bersama NU akan memunculkan satu kesepakatan nama yang didukung organisasi itu. Bisa jadi, calon tersebut bukan orang NU. "Tapi mendapatkan dukungan dari NU, itu yang kami usung," katanya.

Dengan begitu, suara NU bisa terkumpul. NU memang memiliki massa yang cukup kuat. Setiap momen pilkada, NU selalu menjadi parameter. Tak jarang, para calon berebut dukungan NU. Setidaknya, mereka mengaku memiliki latar belakang NU.

Gus Halim tidak ingin hal itu terjadi. Komunikasi tersebut bakal menghasilkan nama yang pasti. Komunikasi juga tidak mengharuskan calon merupakan warga NU. "Tapi, calon yang mendapatkan dukungan resmi dari NU," kata Gus Halim.

Strategi itu pula yang akan diterapkan pada pilwali Surabaya. Nama-nama yang sudah terjaring PKB bakal disampaikan ke NU. Nama yang mendapatkan dukungan adalah bakal calon yang diusung. "Pasti ada calon yang diusung dari partai kami," ujarnya.

Suara PKB di Jawa Timur cukup tinggi. Partai tersebut memimpin lebih dari 13 daerah. Misalnya, Sidoarjo, Lamongan, Jombang, Lumajang, dan Bondowoso. Perolehan itu membuat PKB yakin calon yang diusung bisa menjadi pemenang dari 19 daerah yang berkompetisi.

Selain Surabaya, ada 18 daerah lain yang menggelar pilkada. Di wilayah selatan ada Trenggalek, Kota Blitar, Malang, Kediri, Pacitan, Ponorogo, dan Ngawi. Lalu, di wilayah timur ada Kota Pasuruan, Banyuwangi, Jember dan Situbondo.

Sedangkan di wilayah barat ada Tuban, Lamongan, dan Gresik. Sisanya ada Sidoarjo, Mojokerto, dan Sumenep. Mereka akan mengikuti tahapan yang sudah ditetapkan KPU pada September.