Standard Post

Perolehan Kursi PKB di Kalsel Tak Bergeser


PKBNews - SEKRETARIS Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalimantan Selatan (Kalsel) Hormansyah memastikan peraihan kursi PKB di tingkat provinsi tak jauh berbeda dengan Pemilu 2014.

"Dari hasil perhitungan C1 saksi partai, DPW PKB Kalsel diperkirakan hanya dapat mempertahankan jumlah kursi di DPRD Provinsi Kalsel yaitu enam kursi. Jumlah tersebut sama seperti perolehan kursi pada Pemilu 2014," kata Hormansyah, kemarin.

Walaupun belum menyentuh target yang ditetapkan yaitu delapan kursi, kata Hormansyah, pihaknya berhasil mempertahankan jumlah kursi seperti Pemilu 2014.

"Untuk PKB ada naik dan ada turun, tapi kami masih bisa pertahankan enam kursi di DPRD provinsi sudah Alhamdulillah," ujarnya.

Hormansyah menuturkan, dari enam kursi yang diraih, empat kursi masih akan diduduki Caleg-Caleg PKB berpengalaman sebagai incumbent Anggota DPRD Provinsi Kalsel. Sedangkan sisanya dua kursi yaitu dari raihan suara di Dapil Kalsel 2 Kabupaten Banjar dan Dapil Kalsel 7 Kota Banjarbaru dan Kabupaten Pleihari diraih oleh Caleg yang lebih muda.

Belum maksimalnya raihan kursi sesuai target partai menurut Hormansyah disebabkan belum dapat maksimalnya para Caleg muda untuk bersaing dengan Caleg-Caleg senior khususnya dari Partai peserta Pemilu lainnya.

Walaupun Ia mengakui pertarungan pada Pemilu 2019 memang dirasakan jauh lebih intens dibanding Pemilu 2014 lalu.

"Padahal Caleg-Caleg Muda ini punya potensi besar menurut kami, tapi memang masih kesulitan bersaing," tuturnya.

Sedangkan untuk kursi di Senayan, Horman nyatakan setidaknya dari perhitungan internal partai, DPW PKB Kalsel mengamankan satu kursi di Dapil Kalsel 2.

Sedangkan untuk Dapil Kalsel 1 pihaknya masih menunggu sisa perhitungan C1 dan berharap juga bisa mencuri satu kursi DPR RI. Faktor digabungnya Pilpres dan Pileg pada Pemilu 2019 menurutnya juga menjadi kendala tersendiri bagi partainya.

Tidak fokusnya masyarakat Pemilih dalam Pileg menurut Hormansyah terlihat dari timpangnya jumlah suara sah Pilpres dibanding Pileg 2019.

"Pilpres banyak sekali tapi suara Pileg tidak sejalan, ada yang rusak ada yang tidak sah. Ini artinya masyarakat Pemilih lebih fokus pada Pilpres," kata Hormansyah.

Ia berharap Pemerintah kedepan bisa mengevaluasi hal tersebut dan kembali pertimbangkan alternatif pemisahan kembali Pilpres dan Pileg agar perhatian Pemilih tak hanya tersedot pada Pilpres yang menurutnya sebabkan perolehan suara Partai Politik tidak optimal.

TERKAIT

    -