Standard Post

Lulusan PT Didorong Jadi Job Creator


PKBNews - LULUSAN perguruan tinggi (PT) didorong tidak hanya menjadi pencari lapangan kerja (job seeker). Tapi juga harus mampu menciptakan lapangan kerja (job creator), sehingga berkontribusi langsung bagi perekonomian masyarakat.

"Jiwa kewirausahaan mahasiswa dan inovasi harus ditumbuhkan di perguruan tinggi,” kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) H. Mohamad Nasir di Malang, Rabu (27/3/2019).

Menteri Nasir mengatakan bahwa kunci menciptakan lapangan pekerjaan adalah jiwa kewirausahaan, penguasaan teknologi dan inovasi. Mohamad Nasir mengharapkan, mahasiswa mampu memanfaatkan teknologi, sehingga mampu menggerakkan perekonomian seperti inovasi yang dilakukan unicorn Gojek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka.

Kata Menteri Nasir, perusahaan startup (rintisan) Indonesia yang masuk kategori unicorn semuanya merupakan hasil inovasi generasi muda milenial. Unicorn merupakan gelar yang diberikan pada suatu startup yang memiliki nilai valuasi lebih dari $1 miliar.

Oleh karena itu, Mohamad Nasir mendorong kalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi untuk meningkatkan kompetensi dan jiwa kewirausahaan, karena ijazah saja tidak cukup.

"Kampus harus menjadi tempat menciptakan riset dan inovasi," kata Mohamad Nasir.

Menristekdikti mengatakan, kalangan milenial akan menghadapi persaingan pekerjaan yang lebih ketat dibandingkan saat ini. “Pada era disrupsi saat ini, terjadi perubahan besar jenis pekerjaan, diperkirakan sekitar 75 juta hingga 375 juta orang alami pergeseran pekerjaan. Kaum milenial harus mampu memenangkan persaingan global dengan menguasai teknologi dan berinovasi,” tukas Menteri Nasir.

Pada kesempatan ini Mohamad Nasir juga mengapreasiasi Universitas Brawijaya yang telah menghasilkan berbagai prestasi baik tingkat mahasiswa maupun dosen. Dia mendorong Universitas Brawijaya meningkatkan kualitas agar masuk jajaran perguruan tinggi kelas dunia (world class university). Pasalnya, saat ini Universitas Brawijaya masih berada pada peringkat 801-1.000 dunia.

"Saya berharap Universitas Brawijaya mampu menembus 500 besar dunia dalam waktu dekat," tandas Menteri Nasir.

TERKAIT

    -