Standard Post

Cak Imin Optimis Kalahkan Golkar


PKBNews - PARTAI Kebangkitan Bangsa (PKB) sama sekali tak terpengaruh dengan hasil survei Kompas. Apalagi sampai PKB di bawah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), Partai Gerindra dan Partai Golkar.

"Kita sangat optimis mengalahkan Golkar," ujar Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, kemarin.

Panglima Santri Nusantara itu memastikan akan menggerakkan semua struktur partai hingga simpatisan untuk mengalahkan Partai Golkar di Pemilu 2019.

"Semua berusaha di urutan ketiga, survei Kompas kan diakui oleh Kompas sendiri samplingnya terbatas, sampling PKB itu di desa desa, sehingga kita akan gerakkan sampling ini ke desa," kata Cak Imin.

Meski begitu, tutur Cak Imin, ia tetap menghargai hasil survei yang dilakukan Kompas, dan menjadikan bahan evaluasi.

"Banyak faktor saya kira, naik turun dalam survei itu biasa. Kita akan benahi, salah satunya adalah meningkatkan militansinya semakin kuat," tegas Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI).

Seperti diketahui, survei Litbang Kompas yang dimuat di Harian Kompas, Kamis, 21 Maret 2019, menempatkan PDI Perjuangan dan Partai Gerindra sebagai partai teratas di Pemilu 2019. PDIP (26,9 persen), Partai Gerindra (17,0 persen), Partai Golkar (9,4 persen), PKB (6,8 persen), Partai Demokrat (4,6 persen) dan Partai Keadilan Sejahtera/PKS (4,5 persen).

Kemudian, 10 partai terancam tak lolos ambang batas parlemen 4 persen, yakni Partai Amanat Nasional/PAN (2,9 persen), Partai Persatuan Pembangunan/PPP (2,7 persen), Partai Nasdem (2,6 persen), Partai Hanura (0,9 persen), Partai Bulan Bintang/PBB (0,4 persen), Partai Keadilan Persatuan Indonesia/PKPI (0,2 persen), Perindo (1,5 persen), Partai Solidaritas Indonesia/PSI (0,9 persen), Partai Berkarya (0,5 persen), dan Partai Garuda (0,2 persen).

Survei Litbang Kompas ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak, melalui pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error +/- 2,2 persen.

 

TERKAIT

    -