Standard Post

PKB Masih Godok Kampanye Akbar


PKBNews - BANYAKNYA kader di daerah yang menginginkan dilaksanakannya kampanye akbar membuat para pengurus berpikir keras untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Baik dalam bentuk kirab budaya maupun Tour Satukan Indonesia.

"Semua masih kita godok. Namun, saat ini kader PKB lebih banyak melakukan kegiatan yang bermanfaat seperti gotong royong bersih-bersih kampung, bersih-bersih pantai dan melaksanakan kegiatan budaya serta berdoa untuk kebaikan negeri," ujar Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan, kemarin.

Daniel memastikan semua usul masih dibahas di lingkup internal partai. Namun Daniel mengatakan metode kampanye apa pun yang dilaksanakan dalam kampanye terbuka nanti, kader PKB siap mengikutinya.

"Semua masih mau difinalkan, tapi apa pun bentuknya nanti setiap struktur dan kader sudah siap melakukannya," katanya.

Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) itu berkata, agenda kampanye terbuka partai dengan kampanye paslon 01 Jokowi-Ma`ruf Amin. Dia mengatakan, PKB menurunkan tim khusus untuk hadir di kampanye terbuka capres dan cawapres.

"Semangatnya hal yang bermanfaat untuk masyarakat. Tapi untuk kampanye terbuka jadwal presiden, ada tim khusus karena PKB selalu hadir dan menjadi bagian yang utuh," kata Daniel.

Daniel menuturkan, kader pun senantiasa mensosialisasikan pasangan 01, berjalan sudah dari sejak penetapan KPU, sesuai perintah Cak Imin dengan pendekatan door to door dari kampung ke kampung oleh segenap kader.

Kata Daniel, PKB juga berjanji memperjuangkan agar dana desa bisa menjadi Rp 4 M per tahun. Dana tersebut diharapkan dapat membuat perubahan yang lebih signifikan di semua desa di Indonesia.

"Bila PKB menang, maka 3 tugas utama yang akan diperjuangkan dan diwujudkan dalam politik anggaran adalah wujudkan dana desa Rp 4 miliar per desa/tahun agar jalan-jalan kampung yang rusak berlumpur bisa segera dibangun," tuturnya.

Ditambah lagi, kata Daniel, dana desa akan mendorong gapoktan di kecamatan memiliki pabrik mini-industri pertanian sehingga tidak hanya mengolah lahan dan menjual bahan baku, tapi juga produk jadi minimal setengah jadi agar nilai tambah kembali ke petani.

"Serta meningkatkan pendapatan dan daya beli petani, khususnya padi karet dan kelapa kopra, memperkuat BUMDes agar menjadi kekuatan ekonomi masyarakat desa," tandasnya.

TERKAIT

    -