Standard Post

Elektabilitas PKB Terus Berkejaran dengan Golkar


PKBNews - SOSOK Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan sosok KH Ma`ruf Amin terus mendongkrak elektabilitas PKB.

Bahkan, persaingan antara PKB dan Golkar semakin sengit di tingkat akar rumput. Buktinya, beberapa survei menempatkan kedua partai ini bergantian di tempat ketiga dan keempat.

Yang terbaru, Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA) menunjukkan bahwa pemilih "wong cilik" juga menjatuhkan pilihan kepada PKB. LSI Denny JA mengkategorikan pemilih "wong cilik" sebagai mereka yang berpenghasilan di bawah Rp 2 juta per bulannya.

Menurut peneliti LSI Denny JA Rully Akbar, persaingan ketat terjadi antara PKB dan Golkar. Partai Golkar mendapatkan 11,6 persen. Sedangkan PKB mendekati, yaitu 11,3 persen. Kemudian, Partai Nasdem berada di posisi kelima dengan 4,3 persen suara. Partai Demokrat mengekor dengan memperoleh 4 persen suara. Selanjutnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menduduki posisi ketujuh dengan perolehan suara sebesar 3,6 persen.

"Untuk PDI-P sendiri dari 24,7 (persen di Agustus 2018), sekarang di angka 22,8. Memang sudah lumayan cukup tersedot pemilihnya dengan partai-partai lain, sudah ada pergerakan dari partai-partai lain," tutur Rully.

Rully menuturkan, Perindo masih masuk ke dalam jajaran 10 besar dan menempati posisi kedelapan. Ia mencatat, perolehan suara Perindo di kalangan "wong cilik" juga cukup fluktuatif. "Partai baru di segmen pemilih wong cilik tetap bisa dikatakan yang memegang adalah Perindo. Dari awal Agustus di 2,3 persen mengalami pasang surut hingga bisa stagnan kembali di 2,6 persen," terangnya.
Selanjutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memperoleh 1,8 persen, diikuti Partai Amanat Nasional (PAN) dengan perolehan 1,5 persen, Partai Hanura yang mendapatkan 0,7 persen, dan Partai Garuda dengan 0,3 persen.

Empat partai lainnya, yang terdiri dari Partai Berkarya, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), masing-masing memperoleh nol persen suara.

LSI Denny JA juga mencatat pemilih "wong cilik" yang belum tahu, belum menjawab, dan belum memutuskan, sebesar 22,6 persen. Adapun survei tersebut melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi dengan metode multistage random sampling. Survei yang dilakukan pada 18-25 Januari 2019 tersebut memiliki margin of error sebesar 2,8 persen.

TERKAIT

    -