Standard Post

Cak Imin Yakin Mustasyar PBNU Akan Kembali Lanjutkan Estafet Dampingi Jokowi


PKBNews - KETUA Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meyakini seorang Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) selalu menjadi wakil presiden.

Pada 2004 lalu, Jusuf Kalla (JK) terpilih menjadi wakil presiden bersama Joko Widodo (Jokowi) sebagai presidennya. Nah, pada 2019 ini, dirinya yakin Ma’ruf Amin yang juga Mustasyar PBNU akan melanjutkan estafet JK mendamping Jokowi.

"Mau bukti? Sejak pemilu 2014 wakil presiden selalu dari mustasyar PBNU. Tahun 2014 yang dijadikan wapres adalah mustasyar PBNU Pak Jusuf Kalla atau lebih dikenal Pak JK. Dan hari ini Insya Allah hampir pasti Mustasyar PBNU yang akan menjadi wakil presiden adalah Profesor KH Ma`ruf Amin," terangnya saat hadir dalam acara Harlah PBNU di Cianjur, Jawa Barat (Jabar).

Panglima Santri Nusantara itu berkata, kekuatan NU sejak lama karena menganut trilogi konsep yakni ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, ukhuwah insaniah. Pun pandangan ini bukan muncul karena dirinya adalah warga Nahdliyin. Tetapi pernyataan itu datang dari kalangan akademisi, pengamat dan diakui di dunia internasional.

"Yang ekstrem, kalau tidak ada NU barang kali Indonesia sudah pecah berantakan ke mana-mana. Inilah bukti bahwa NU telah memberikan pengabdian karya nyatanya bagi perekat pemersatu umat dengan berbagai idiom, tema, rencana yang diawali dengan ghirah keagamaan yang kuat dan kokoh," tuturnya.

Sementara itu, Kiai Ma`ruf mengatakan, usia Nahdlatul Ulama yang masuk 93 tahun merupakan perjuangan luar biasa. Ia bersyukur, NU dapat berumur panjang karena para pendirinya mewariskan kepada para penerusnya agar terus mengawal NKRI.

"Alhamdulillah NU adalah organiasi yang cukup lama, berjuang dari sejak sebelum merdeka. NU punya anggota cukup banyak dan masih solid sampai hari ini," katanya.

TERKAIT

    -