Standard Post

Kampanye Satukan Indonesia Tak Boleh Dilarang


Kampanye Satukan Indonesia Tak Boleh Dilarang

PKBNews - ANEH-aneh saja ulah pendukung pasangan Prabowo-Sandiaga yang ngebet ingin jagoannya tampil sebagai pemenang di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Video Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengacungkan satu jari diviralkan sedemikian rupa di media sosial (medsos). Mereka berharap mendapat simpati dari masyarakat.

Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid berkata, "Kampanye `Satukan Indonesia` tidak boleh dilarang, malah harus."

Dalam video yang viral, Ridwan Kamil mengacungkan satu jari bersama sejumlah petinggi PKB. Pria yang akrab disapa Emil itu berpose satu jari di acara Festival PKB Jabar Festival for 2019 di Gor Pajajaran, Jalan Pajajaran, Kota Bandung. Pada Pilgub 2017 lalu, Emil diusung oleh PKB.

"Acara PKB Jabar. Acara festival PKB Jabar, launching dengan tema `saya agamis, saya nasionalis`. Aneh dong kalau ngajak bersatu ngacungin dua jari," tuturnya.

Ia memastikan pose Emil tidak terkait dengan Pilpres 2019. Seperti diketahui, pasangan nomor urut 01, yakni Joko Widodo-Ma`ruf Amin, diusung juga oleh PKB. Pose satu jari disebut Jazilul juga menjadi khas PKB yang dalam Pemilu 2019 mendapat nomor urut 01.

"PKB malah itu tagline-nya `satukan Indonesia, saya agamis, saya nasionalis`," katanya.

Anggota DPR RI itu berkata, tak ada pelanggaran yang dilakukan Ridwan Kamil.

"Bawaslu pasti berpegang pada aturan. Dan memang tidak ada pelanggaran," ucap Jazilul.

Seperti diketahui, Emil tampak sedang bersama Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri yang merupakan politisi PKB. Ada pula Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dalam video yang viral. Mereka kompak mengacungkan satu jari. Hanif Dhakiri mengatakan `satu untuk Indonesia` sementara Emil mengucapkan `satu satu satu`.

Emil sudah angkat bicara soal posenya tersebut. Dia menegaskan peristiwa di video itu terjadi bukan di hari kerja. Simbol satu jari itu juga disebutnya bukan terkait Pilpres 2019, melainkan nomor urut PKB.

"Saya & Pak Hanif melakukan ini TIDAK DI HARI KERJA. Aturan KPU: Kalo di hari kerja pejabat HARUS CUTI. Jika dilakukan di akhir pekan TIDAK perlu cuti. Itu yg di video dilakukan di akhir pekan, dan simbol 1 itu bukan utk pilpres, itu utk Harlah PKB yg kebetulan no urut partainya 1," demikian ditulis Emil dalam akun Twitter-nya.

Emil mengaku datang ke acara PKB itu dengan mobil pribadi. Menurutnya, karena bukan hari kerja, dia bebas bergaya apa saja.

"Jika di akhir pekan, itu tidak perlu cuti, mau bergaya apa saja silakan. Plus saya pun datang dengan mobil pribadi, karena tau aturan. Kalo Anda keukeuh, silakan laporkan sesuai prosedur ke Bawaslu. Nuhun," tuturnya.