Standard Post

Pilih Pemimpin yang Dapat Dipercaya Seperti KH Ma`ruf Amin


PKBNews - ULAMA ahli fiqih Pondok Pesatren (Ponpes) Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo, KH Afifuddin Muhajir mengajak seluruh umat Islam, khususnya kaum nahdliyin untuk memilih pemimpin yang dapat dipercaya seperti KH Ma`ruf Amin.

"Kiai Ma`ruf telah mengorbankan sesuatu yang sangat mahal demi kemaslahatan dunia dan agama. Karena itu, saya mengajak kepada umat Islam, khususnya kaum nahdiliyin untuk memilih pemimpin yang bisa dipercaya seperti Kiai Ma`ruf," tegasnya, Selasa (10/2/2018).

Kiai Afifuddin bahkan memberikan dukungan dalam bentuk puisi untuk KH Ma`ruf. Puisi tersebut ditulis dalam bahasa Arab. Intinya umat diharapkan dapat memilih pemimpin yang dapat dipercaya.

Inilah puisi kiai sepuh Salafiyah Syafiiyah yang telah diterjemahkan kedalam bahasan Indonesia:

Segala puji bagi Allah yang telah mewajibkan tampilnya pemimpin yang adil dan terbuka.

Rahmat Allah semoga tercurahkan kepada Nabi Ahmad, penunjuk jalan kebenaran dan terpercaya dengan misi kerasulan ke seluruh alam.

Sebaik baik harapan kami adalah tampilnya pemimpin yang kuat. (Dalam hal itu) gantungan harapan kami ada pada sosok Jokowi.

Kiai Ma`ruf sebagai cawapres Jokowi telah mengorbankan sesuatu yang sangat mahal demi untuk bisa mengatur urusan dunia dan menjaga agama, yakni demi kemaslahatan dunia dan agama.

Keduanya (kemaslahatan dunia dan agama) merupakan syarat memperoleh kebahagiaan, di mana dunia kita ini merupakan ladang tempat menanam (bekal) untuk akhirat.

Wahai kawan, jagalah aqidah Aswaja. Itu menjadi kewajiban kaum nahdhiyin laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, pilihlah calon yang bisa dipercaya. Itu adanya pada syekh Ma`ruf Amin

Puisi bahasa Arab yang dibuat Kiai Afif ini juga diunggah Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Cholil Nafis di akun instagramnya. Puisi yang diunggah itu juga disertai terjemahan bahasa Indonesia.

Kiai Cholil lalu turut mengomentari puisi tersebut. "Saat terlibat dukung-mendukung di aras politik elektoral, orang yang berilmu mengekspresikan dukungan dengan membuat puisi, sedangkan yang tidak berilmu menunjukkan dukungan dengan menyebar fitnah dan menyemburkan caci-maki."

TERKAIT

    -