Standard Post

Beruntung Indonesia Memiliki Habibie


Jakarta - BANGSA ini harus memberi penghargaan kepada orang-orang yang pernah memimpin negeri ini dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Seperti Presiden Republik Indonesia ke-III Baharudin Jusuf Habibie (BJ Habibie) dan KH Abdurahman Wahid (Gus Dur).

"Kita harus biasakan memberi penghargaan kepada orang-orang yang pernah memimpin negeri ini dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Beruntung kita memiliki tokoh seperti Pak Habibie. Beliau pengetahuan sains dan teknologi Eropa sangat baik dan dipraktekkan," kata Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) H Abdul Muhaimin Iskandar, Senin (27/6/2016).

Menurut Cak Imin--panggilan akrab H Abdul Muhaimin Iskandar--bangsa ini dapat meniru sosok Habibie dalam hal haus akan pengetahuan. Ia selalu menyempatkan diri belajar siang malam.

"Pak Habibie pandai bahasa Latin, fasih berbahasa Spanyol dan Portugis. Kemana-mana selalu membawa buku ilmiah, seperti matematika. Kalau data saya tidak salah, Pak Habibie itu satu-satunya presiden di dunia dari komunitas ahli aeronautika," katanya.

Disamping itu, ungkap Cak Imin, Presiden Habibie merupakan presiden di dunia yang paling banyak memegang hak paten dalam bidang aeronautika. Dia pun disanjung oleh kaum muslim terpelajar dan akademis di negeri yang kalek dipimpinnya.

"Kita berterima kasih kepada Pak Habibie yang membebaskan 115 tahanan politik saat menjadi presiden RI. Pak Habibie juga yang mengembalikan pemilu yang relatif jujur pada 1999 setelah pemilu paling demokratis di dunia pd 1955," katanya.

Cak Imin berkata, julukan Indonesia sebagai "Negara Demokrasi Terbesar Ketiga Di Dunia" pada Pemilu 1955 dikembalikan Presiden Habibie di pemilu 1999. Dia juga lah yang mempercepat jadual pemilu dari tahun 2003 diadakan pada tahun 1999 dengan jujur, bebas dan demokratis.

"Semasa Pak Habibie presiden ada 50 UU dihasilkan untuk mengubah UU lama yang tak demokratis. Rata-rata ada 13 UU per bulannya. Pak Habibie itu presiden kita yang tak mensakralkan lembaga kepresidenan seperti era Orba. Gus Dur meneruskannya dengan baik," katanya.

Ia menambahkan, Presiden Habibie sosok cerdas penuh semangat menciptakan nilai tambah untuk bangsa ini dengan teknologi dirgantara meski ada hambatan. Dengan segenap kelebihan dan kekurangannya, Habibie dikenang sebagai pemimpin yang meletakkan fondasi demokrasi Indonesia.

"Kita doakan bersama agar Pak Habibie diberi kesehatan dan kebersamaan di tengah-tengah kita bersama," ujar Cak Imin.