Standard Post

DPW PKB Jakarta Belum Melihat Langkah Konkrit Anies Antisipasi Banjir Susulan


PKBNews - KENDATI Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi puncak musim hujan akan jatuh pada Februari dan Maret. Namun, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Jakarta belum melihat langkah kongkret dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengantisipasi banjir susulan.

"PKB DKI Jakarta belum melihat ada arah dan titik terang untuk solusi dan jaminan dari Gubernur Anies bahwa banjir bisa tertangani di waktu puncaknya," kata Wakil Ketua DPW PKB DKI Jakarta, Heriandi Lim, kemarin.

Heriandi berkata, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak jelas dalam niat dan tujuan menanggulangi potensi banjir di Jakarta.

"Bagaimana ngomongin solusi dan jaminan penanganan banjir. Niat, arah dan tujuan ke penanggulangan banjir saja kita (masyarakat) tidak merasakannya," katanya.

Tokoh muda Tionghoa itu menuturkan, banjir yang sudah terjadi pekan lalu mestinya dijadikan pelajaran penting bagi Pemprov DKI untuk menyusun rencana kerja agar banjir yang lebih parah tidak terjadi di masa puncak musim hujan mendatang.

Ia pun juga menyarankan agar Gubernur Anies mau menurunkan ego kepemimpinannya dengan cara menjalin koordinasi dan komunikasi lebih baik dengan pemerintah pusat. Ini penting dilakukan untuk kepentingan seluruh warga Jakarta.

"Anies harus rendah hati dan turunin egonya demi kepentingan rakyat Jakarta agar kordinasi pusat dan DKI benar-benar bisa sinegi dan efektif sesuai jangka waktu pelaksanaan teknis yang sudah dicanangkan," ucap Heriandi.

Heriandi menuturkan, Anies harus mampu memberi rasa nyaman dan aman kepada warga DKI Jakarta, terutama warga yang tinggal di wilayah banjir 1 Januari lalu. Caranya, memastikan keberadaan dan kesiapan mesin-mesin pompa air yang andal, terawat dan berkualitas.

"PKB DKI Jakarta mengingatkan, dua minggu lagi atau beberapa saat lagi persoalan banjir Jakarta bukan soal curah hujan dan kiriman air, tapi juga persoalan gravitasi bulan yang kuat terkait air pasang di laut," katanya.

Ia menambahkan, "Jika Anies hanya bisa kunjungan-kunjungan ke wilayah banjir dan melakukan pencitraan saja tanpa ada terobosan, solusi konkret, maka habis sudah DKI ketika hujan besar dan air pasang terjadi bersamaan."

TERKAIT

    -