Standard Post

FPI Masih Dibutuhkan untuk Membantu Membawa Dakwah yang Ramah


PKBNews - KENDATI pernah menjadi korban keberutalan oknum organisasi Front Pembela Islam (FPI), Anggota Dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Maman Imanulhaq atau Kang Maman mengaku masih membutuhkan FPI dengan beberapa catatan.

Pertama, kata dia, FPI dibutuhkan untuk membawa dakwah yang ramah. Kedua, keberadaan FPI dibutuhkan untuk membantu korban stunami. Ketiga, FPI harus merubah rekam jejak yang negatif menjadi positif.

"Rekam jejak FPI di mata publik negatif. Sebab FPI kerap melakukan razia, seolah-olah menempatkan bangsa ini tidak ada polisi," katanya, kemarin.

Kang Maman memiliki pengalaman dianiaya oknum FPI. Ia dipukuli saat memperingati Hari lahirnya Pancasila pada 1 Juni 2008.

"Betul, tahun 2008 ketika kami memperingati 1 Juni Hari Pancasila, dan kami meyakini bahwa Pancasila adalah ideologi bangsa yang harus dipahami sebagai konteks pada bahasa NU, kalimatul syawa sebuah prinsip yang menyamakan kita sebagai warga negara," ujarnya.

Maman mengaku pada hari Pancasila ia didatangi oleh sejumlah orang yang menggunakan label dan berjubah.

Ia mendapat pukulan dari orang-orang tersebut.

"Ketika itu, tiba-tiba ada memakai label apa jubah-jubah dan pemukul. Saya 14 jahitan, di sini empat jahitan, (sambil menunjuk dagu)."

Bahkan, kata Kang Maman, kala itu Presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Waid (Gus Dur) turut menengok Maman.
Gus Dur menyanyangkan tragedi tersebut.

"Gus Dur (mengatakan) tak boleh lagi (darah) terkucur bagi pembela kebhinekaan," katanya.

Kata Maman, lantas menyayangkan sejumlah aksi FPI yang sempat melakukan hal-hal anarkis.

"Ketika tiba-tiba FPI menjadi laskar, seolah-olah menjadi polisi syariah melakukan intimidasi, hate speech di panggung-panggung publik, melakukan mimbar-mimbar dakwah menjadi mimbar fitnah, mencaci maki aparat negara, mencaci maki termasuk Pancasila," katanya.

Namun, saat ditanya pendapatnya apakah FPI pantas mendapat izin atau tidak, Kang Maman meminta ormas tersebut melakukan perubahan.

"Saya sederhana, serahkan ke Mendagri soal administrasi, tapi bagi saya alangkah indahnya kalau FPI, karena ini tugas Mendagri hari ini FPI yang punya rekam jejak di publik kekerasan hilang, lalu berikan nama baru," tandasnya.

TERKAIT

    -