Standard Post

Sukses PKB Pemalang Akan Dilanjut di Pilkada 2020


PKBNews - KETUA Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pemalang, Iskandar Ali Syahbana bersyukur PKB Pemalang sukses dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 baik Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemilihan Legislatif (Pileg) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah (Jateng) dan DPRD Pemalang.

"Sukses ini akan dilanjutkan pada tahun 2020 yaitu Pilkada Bupati-Wakil Bupati Pemalang. Setelah Pemilu 2019 PKB akan istirahat sebentar, nanti tahun 2020 PKB tetap solid, tetap satu, manunggal dengan PCNU dan badan-badan otonomnya," ujar Iskandar, kemarin.

Iskandar meyakini pada tahun 2020 suara PKB tetap satu dalam Pilkada Pemalang. Menurutnya keputusan DPP PKB untuk kepentingan Pilkada mesti ditaati dan dilaksanakan bersama.

"Saat ini masih anget-anget dan baru pemanasan, nanti pada bulan Januari 2020 PKB mulai konsolidasi kembali sehingga apa yang diperoleh di Pemilu 2019 dilanjutkan di 2020," ucapnya.

Iskandar menyampaikan capaian PKB dalam Pemilu 2019 yang mengusung capres-cawapres Jokowi-Ma`ruf dengan perolehan suara di Pemalang sebanyak 78 persen. Kemudian mendudukan dua caleg di DPR dengan jumlah suara 400 ribu. Selanjutnya mendudukkan tiga caleg di DPRD Jateng dengan 380 ribu suara. Sementara di DPRD Pemalang berhasil mendudukkan caleg sembilan orang atau naik dua kursi dari Pemilu 2014 yang hanya tujuh orang.

Adapun caleg PKB di DPRD Pemalang antara lain Nurhidayati, Noor Rosyadi, Nurul Huda, Ajeng Triyani, Slamet Ramuji, Turah Raharjo, Subur Musoleh, Sutiah dan Mukhtarudin.

Sementara itu Ketua PCNU Muhlasin mengatakan NU banyak dibantu oleh PKB. NU lanjutnya sudah meminta PKB agar memacu perolehan suara untuk DPRD menjadi 10 kursi meskipun realisasinya sembilan kursi. "Kami merasa bangga karena warga NU memilih, besarnya PKB lantaran kolektifitas dan kerja keras,"kata Muhlasin.

Ketua DPW PKB Jateng Yusuf Chudlori mengatakan kader PKB untuk menghindari nyaleg sekali lalu gagal kemudian muntung (mogok) bahkan melipir (menyusup) pindah partai. Padahal PKB kata dia sanadnya jelas yaitu yang melahirkan adalah NU.
"Kebesaran PKB dipersembahkan untuk NU, untuk menjaga akidah ahlussunah waljamaah, PKB berkewajiban melestarikan tradisi NU, salah satunya halal bihalal," tandasnya.

 

TERKAIT

    -