Standard Post

Potensi Cuaca Ekstrem di Akhir Tahun, Chusnunia Minta Tingkatkan Kewaspadaan


PKBNEWS - Wakil Ketua Komisi VII DPR Chusnunia meminta pemerintah dan para wisatawan untuk mewaspadai prediksi cuaca ekstrem. Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi empat fenomena atmosfer yang berkonvergensi secara simultan pada akhir tahun 2025.

Peringatan yang sama juga telah dikeluarkan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar terkait potensi cuaca ekstrem yang akan melanda wilayah Bali pada penghujung tahun 2025.

Chusnunia menilai cuaca ekstrem berpotensi mengubah landskap industri ini secara dramatis. Bukan hanya tentang destinasi wisata yang ditutup atau pembatalan reservasi tapi juga berdampak kepada sektor ekonomi lainnya

“Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru biasanya menjadi momentum libur akhir tahun yang seharusnya membawa berkah ekonomi bagi jutaan pengusaha pariwisata meski demikian tahun ini arus kita hadapi dengan kewaspadaan,” ungkapnya.

Pihaknya juga meminta pemerintah dan pengelola wisata untuk mengantisipasi kondisi ini dengan memastikan kesediaan penunjuk jalur evakuasi di lokasi-lokasi strategis akan memudahkan wisatawan mengidentifikasi rute evakuasi serta titik kumpul dalam situasi darurat.

"Kita harus memastikan di tengah cuaca yang seperti ini tempat-tempat wisata maupun taman rekreasi ini benar-benar siap tidak hanya menyambut wisatawan tapi juga menyiapkan keamanan," tambahnya.

Dengan demikian para pengunjung dapat memahami titik evakuasi dan menghentikan aktivitas jika memang tidak memungkinkan.

Ia juga menghimbau masyarakat maupun wisatawan yang berencana menghabiskan malam pergantian tahun baik di Bali maupun daerah lainnya untuk mulai mempersiapkan antisipasi cuaca.

"Bagi masyarakat maupun wisatawan untuk terus diimbau agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi serta selalu menjaga lingkungan sekitar dan pastikan selalu mengupdate informasi yang dikeluarkan oleh BMKG, prinsip utamanya kita harus mengutamakan keselamatan terlebih dahulu, bukan lagi rencana perjalanan wisatanya. Kemungkinan kita masih juga punya waktu untuk mengunjungi di lain waktu atau lain bulan,” pungkas Politisi PKB itu.