Rustini Muhaimin Dorong Warga Bangka, Jaksel Ubah Sampah Jadi Nilai Ekonomi
PKBNEWS - Pendamping Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Rustini Muhaimin, menegaskan pentingnya pengelolaan sampah berbasis masyarakat sebagai fondasi utama mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Hal tersebut disampaikan saat menghadiri Acara Penguatan Pengelolaan Sampah Tingkat RW di Kelurahan Bangka, Jakarta Selatan, yang dihadiri unsur kelurahan, RW, kader lingkungan, Karang Taruna, serta warga setempat pada Jumat (19/12/2025).
Dalam sambutannya, Rustini mengapresiasi peran RW sebagai garda terdepan perubahan. Menurutnya, transformasi besar selalu berangkat dari unit terkecil, yakni rumah tangga, RT, dan RW.
“Perubahan besar selalu dimulai dari lingkungan terkecil. Dari rumah, dari RT, dan dari RW. Di sinilah peran RW menjadi sangat strategis dalam membangun kesadaran kolektif,” ujarnya.
Rustini menekankan bahwa persoalan sampah hari ini tidak lagi sebatas isu kebersihan, melainkan telah menjadi persoalan lingkungan, kesehatan, dan keberlanjutan generasi mendatang. Ia mengingatkan, tanpa pengelolaan yang baik, sampah berpotensi menjadi bom waktu bagi kawasan perkotaan.
Ia juga menyinggung kegelisahan bersama masyarakat terkait meningkatnya volume sampah, sementara tidak semuanya dapat didaur ulang. Namun, Rustini optimistis sampah justru dapat bernilai jika dikelola secara tepat.
“Jika salah kelola, sampah menjadi masalah. Tetapi jika dikelola dengan baik dan konsisten, sampah bisa menjadi sumber manfaat bahkan bernilai ekonomi,” tegasnya.
Langkah paling mendasar yang disoroti adalah pemilahan sampah sejak dari sumber, yakni rumah tangga. Sampah organik seperti sisa makanan dan daun kering, kata dia, tidak seharusnya tercampur dengan sampah nonorganik seperti plastik, kertas, kaca, dan logam.
Dengan pemilahan yang benar, sampah organik dapat diolah menjadi kompos, sementara sampah nonorganik dapat dikelola melalui bank sampah dan kegiatan daur ulang. Rustini juga mengajak warga memperhatikan minyak jelantah, yang kerap dibuang sembarangan dan mencemari lingkungan, padahal memiliki nilai ekonomi jika dikumpulkan melalui bank sampah. “Lumayan kan, bisa dapat cuan dari minyak jelantah dan botol plastik, sambil menjaga lingkungan,” ucapnya.
Selain pengelolaan teknis, Rustini mendorong lahirnya Gerakan Peduli Sampah di lingkungan RW. Gerakan ini dapat dimulai dari kebiasaan sederhana, seperti tidak membuang sampah sembarangan dan memungut sampah di sekitar lingkungan.
Dalam konteks ini, perempuan dan ibu rumah tangga disebut memiliki peran sentral dalam menanamkan kebiasaan memilah sampah dan kepedulian lingkungan dari rumah, sekaligus mewariskannya kepada generasi berikutnya.
Rustini juga menekankan peran strategis Karang Taruna sebagai motor penggerak perubahan di tingkat RW, mulai dari edukasi gaya hidup minim sampah, pengelolaan bank sampah dan daur ulang, hingga menjembatani kolaborasi antara warga, RW, dan kelurahan agar pengelolaan sampah berjalan berkelanjutan.
Sebagai bentuk kepedulian sosial, pada kesempatan tersebut Rustini Muhaimin juga menyalurkan sejumlah paket sembako kepada warga di Kelurahan Bangka. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat sekaligus memperkuat semangat gotong royong dan solidaritas sosial.
“Penguatan lingkungan harus berjalan seiring dengan kepedulian sosial. Negara dan masyarakat hadir bersama, saling menguatkan,” ujarnya.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Selatan Dedy Setiono, Camat Kecamatan Mampang Prapatan Jazuli, Lurah Kelurahan Bangka Firdaus Aulawy Rois, Ketua RW dan RT di Kelurahan Bangka, Pengurus Karang Taruna Kelurahan Bangka, serta sejumlah pengurus Bank Sampah Pejuang Kita.







TERKAIT