Pesantren Terdampak Bencana Sumatera, PKB Gerak Cepat
PKBNEWS - Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daerah Pemilihan Aceh, Ruslan M. Daud, bergerak cepat membersihkan pondok pesantren yang terdampak banjir dan longsor di sejumlah wilayah di Sumatera. Bencana yang terjadi menyebabkan proses belajar mengajar di banyak pesantren terhenti akibat bangunan terendam lumpur dan fasilitas rusak.
Langkah tersebut dilakukan sesuai instruksi Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, yang meminta kader dan relawan PKB turun langsung membantu masyarakat, termasuk membersihkan pesantren yang terdampak.
“Gus Ketum Muhaimin Iskandar meminta kami untuk bergerak cepat membantu pesantren-pesantren, para guru, dan santri membersihkan kawasan yang terendam lumpur pascabanjir. Banyak pondok pesantren yang terdampak, dan kami prihatin dengan kondisi ini,” ujar Ruslan Daud, Selasa (9/12/2025).
Sejumlah alat berat berupa beco dan buldoser dikerahkan untuk membersihkan lumpur di pekarangan, ruang belajar, asrama santri, dan mushalla yang dipenuhi lumpur setinggi lutut orang dewasa. Selain itu, mobil tangki air bersih yang dikirim melalui Kementerian Pekerjaan Umum turut membantu mempercepat proses pembersihan.
“Kerja bakti ini bukan hanya tindak lanjut arahan Ketum PKB, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan pesantren setelah bencana banjir dan longsor yang menerjang Aceh, Sumut, dan Sumbar,” kata Ruslan.
Ruslan menegaskan pesantren memiliki peran strategis sebagai pusat pendidikan agama dan pembentukan karakter. Menurutnya, jika pesantren lumpuh berhari-hari, ribuan santri berpotensi kehilangan akses belajar dan tempat tinggal yang layak.
“Proses belajar mengajar tidak boleh terhenti terlalu lama. Pesantren bukan hanya sekolah, tetapi rumah bagi para santri. Dampaknya sangat besar jika tidak segera dipulihkan,” ujarnya.
Ia menambahkan, wilayah pesantren yang masih tertutup lumpur juga berisiko memicu penyakit dan mengganggu kegiatan ibadah. “Kami berharap upaya ini mempercepat pemulihan agar para santri segera kembali belajar,” ucapnya.
Berdasarkan Dashboard Penanganan Darurat Banjir dan Longsor di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat per Selasa (9/12/2025) pukul 11.00 WIB, sebanyak 962 orang dinyatakan meninggal dunia, 291 orang masih belum ditemukan, dan 5.000 orang terluka. Bencana tersebut juga mengakibatkan kerusakan 1.200 fasilitas umum, 192 fasilitas kesehatan, 425 rumah ibadah, 234 gedung/kantor, dan 534 fasilitas pendidikan.







TERKAIT