Legislator PKB Dorong Pemerintah Optimalkan Potensi Bisnis Pergantian Baterai Mobil Listrik
PKBNEWS - Anggota Komisi VII DPR RI, Kaisar Abu Hanifah, mendorong pemerintah untuk mengoptimalkan potensi bisnis pergantian baterai mobil listrik di Indonesia. Menurutnya, seiring bertambahnya usia kendaraan listrik yang mulai banyak dipasarkan sejak lima tahun terakhir, kebutuhan penggantian baterai akan meningkat signifikan.
“Mobil listrik keluaran awal kini rata-rata sudah berusia lima tahun lebih. Itu artinya, kebutuhan pergantian baterai akan menjadi hal yang tidak bisa dihindari. Pemerintah perlu melihat ini sebagai peluang sekaligus tantangan,” ujar Kaisar.
Kaisar juga menyoroti harga baterai mobil listrik yang masih sangat tinggi jika merujuk pada produsen resmi (original equipment manufacturer/OEM). Menurutnya, kondisi itu memberatkan konsumen dan bisa menjadi penghambat perkembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air.
“Pemerintah perlu turun tangan agar harga baterai lebih terjangkau. Jika tidak ada intervensi, konsumen akan terbebani, dan pertumbuhan mobil listrik bisa tersendat,” tegasnya.
Lebih jauh, legislator Partai Kebangkitan Bangsa itu menekankan pentingnya agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar mobil listrik dan onderdilnya, tetapi juga menjadi pelaku utama dalam rantai pasok industri baterai.
“Jangan sampai kita hanya jadi pembeli dan pengguna. Indonesia punya cadangan nikel dan bahan baku baterai yang melimpah. Maka pemerintah bersama industri harus mengembangkan ekosistem produksi, termasuk manufaktur baterai pengganti. Dengan begitu, kita bisa mandiri dan bahkan mengekspor,” ungkapnya.
Kaisar berharap momentum ini bisa menjadi pintu masuk bagi tumbuhnya industri turunan kendaraan listrik di Indonesia, "Sehingga memberi nilai tambah ekonomi, membuka lapangan kerja, dan memperkuat daya saing nasional" pungkasnya.
TERKAIT