Standard Post

Politik Sontoloyo, Presiden Tengah Mengangkat Martabat Bangsa


PKBNews - UCAPAN Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal `politik sontoloyo` bukan karena presiden stres seperti yang dianggap Partai Gerindra. Justru presiden tengah berupaya mengangkat derajat dan martabat bangsa ini.

"Presiden jauh dari kata stres, itu merupakan pernyataan sadar untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa," tegas Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan, Rabu (24/10/2018).

Menurut Daniel, pernyataan `politik sontoloyo` merupakan bentuk perhatian Jokowi terhadap kondisi bangsa. Jokowi mengajak untuk membangun politik yang beradab.

"Pak Jokowi sedang mengajak dan membangun budaya politik beradab, yang santun dan berbasis visi dan program. Bukan politik yang penuh intrik dan hujatan," katanya.

Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) itu memastikan bahwa apa yang dilakukan Jokowi menjadi bagian dari gerakan membawa Indonesia menjadi bangsa yang dihormati.

"Ini bagian dari gerakan membawa Indonesia sebagai bangsa beradab yang dihormati sebagai bangsa yang ramah dan berbudaya tinggi," ujar Daniel.

Sebelumnya, Presiden Jokowi bicara soal `politik sontoloyo`. Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid mengkritik keras Jokowi.

"Oh (Gerindra) tidak (tersindir). Saya melihat beliau mungkin agak stres. Stres banyak janji-janji yang belum dipenuhi, stres harus memenangkan sehingga keluar kata-kata seperti itu, kata-kata `sontoloyo`. Kemudian sebelumnya juga ada pembohongan. Mungkin beliau dalam keadaan tertekan, dalam keadaan stres," kata Sodik di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.

 

 

TERKAIT

    -