Cak Imin: KH Idham Chalid Sosok Pemimpin PBNU yang Berhasil Merangkul
PKBNews - PANGLIMA Santri Nusantara yang juga Ketua Umum (Ketim) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan bahwa Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) priode 1955-1984, KH Idham Chalid, tidak hanya berjasa di bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. Almarhun, merupakan sosok pemimpin PBNU yang berhasil merangkul kehidupan umat beragama di Indonesia. Hubungan agama dan negara terasa harmonis dengan sentuhan KH Idham Chalid.
"Beliau adalah sosok yang benar-benar mampu menjaga hubungan yang baik antara negara dengan agama. Kita doakan segala dosa-dosa almarhum diampuni dan arwahnya diterima di sisi Allah SWT. Amin," ujarnya, Jumat (23/3/2018).
Menurut Cak Imin, KH Idham Chalid berjasa besar terhadap bangsa Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari peran pentingnya saat menduduki berbagai jabatan penting di pemerintahan, yakni Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) ke-4, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ke-6, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia ke-3, Wakil Perdana Menteri Indonesia dan Menteri Sosial Indonesia
ad-interim.
"Sampai hari ini kita ingat karya beliau yang telah membangun sistem parlemen yang maju. Alfatihah untuk Kiai Idham," katanya di komplek pemakaman KH Idham di Pesantren Darul Quran, Cisarua, Bogor.
Inisiator Nusantara Mengaji itu berkata, peran KH Idham Chalid sangat besar dan juga berhasil membawa NU dan juga parlemen keluar dari masa-masa pelik, bahkan genting saat Indonesia masih berusia muda dengan dinamika politik yang luar biasa.
"Semasa hidupnya, KH Idham Chalid selalu memperjuangkan idealismenya bagi kemajuan bangsa dan negara tanpa meninggalkan posisi dirinya sebagai seorang kiai. Di tengah himpitan situasi politik terutama masa Orde Baru, dia memerankan diri sebagai politisi ulung namun tetap kukuh sebagai seorang kiai," kata Cak Imin.
Cak Imin mengaku sedih saat mendengar kabar kepergiaan KH Idham Cholid untuk selama-lamanya pada 11 Juli 2010 pada usia 88 tahun. Cak Imin kala itu merasa sangat kehilangan.
"Saya sangat berduka, dan tentu kita telah kehilangan sosok pahlawan yang telah merintis model hidup kenegaraan yang baik," katanya.
Peran ganda dan kemampuan beradaptasi yang dimiliki KH Idham Chalid membuat banyak orang salah memahami pemikiran serta sikap-sikap sosio-politiknya. Namun jika disimak dengan seksama, sesungguhnya KH Idham Chalid yang berlatarbelakang guru itu adalah seorang tokoh nasional (bangsa) yang visi perjuangannya dalam berbagai peran selalu berorientasi pada kebaikan serta manfaat bagi umat dan bangsa.
TERKAIT
-