Standard Post

Resmikan Groundbreaking 10.000 Hunian Pekerja, Gus Imin: Kunci Produktivitas


PKBNEWS - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Imin menghadiri acara groundbreaking Program 10.000 Hunian Pekerja di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Program ini merupakan inisiatif Kemenko PM bersama BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk nyata peningkatan kesejahteraan pekerja di perkotaan.

Gus Imin menegaskan bahwa pekerja setiap hari dihadapkan pada problematika hidup yang kompleks, mulai dari keterbatasan tempat tinggal, biaya transportasi yang tinggi, hingga keharusan membagi penghasilan untuk berbagai kebutuhan pokok. Dari semua tantangan tersebut, kata dia, kebutuhan hunian yang aman dan nyaman menjadi hal paling mendasar.

“Suasana hunian yang nyaman sangat penting agar seluruh pekerja kita tidak mengalami penurunan produktivitas akibat biaya hidup tinggi, jarak transportasi yang jauh, dan tidak tersedianya tempat tinggal yang memadai,” ujar Gus Imin dalam sambutannya, Selasa (4/11/2025).

Pasar Minggu dipilih sebagai lokasi strategis tahap pertama pembangunan. Ia menyampaikan apresiasi kepada Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan yang telah berkolaborasi aktif dalam program ini.

“Terima kasih Pak Dirut BPJS Ketenagakerjaan. Bersama-sama kita berkomitmen, setidaknya ada lima titik dan minimal 10.000 pekerja yang akan mendapatkan fasilitas tempat tinggal yang layak,” ungkapnya.

Program 10.000 Hunian Pekerja tahap pertama akan mencakup pembangunan SKP baru di Jakarta (50 kamar), Jawa Timur (96 kamar), Jawa Tengah (96 kamar), Banten (96 kamar), serta renovasi besar di Jababeka Cikarang (245 kamar).

Pelaksanaan proyek ini akan dilakukan bertahap mulai tahun 2025 hingga 2029. Groundbreaking di Pasar Minggu menjadi penanda dimulainya rangkaian kebijakan inisiatif tersebut.

Dalam kesempatan itu, Gus Imin juga menyebut program ini sejalan dengan amanat Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang peningkatan kesejahteraan pekerja.

“Kita akan terus berupaya mengurangi jumlah pengeluaran, meningkatkan pendapatan, serta memperluas akses sarana dan prasarana bagi pekerja sesuai Inpres Nomor 8 Tahun 2025. Ini inpres yang agak ‘sakti’, karena angkanya 8 angka kesukaan Presiden,” ucapnya berseloroh.

“Saya sudah lapor Presiden Prabowo tentang program 10.000 hunian ini, beliau langsung bertanya, ‘kenapa baru 10.000, kenapa tidak lebih banyak lagi?’ Karena itu kita harus bekerja lebih keras agar BPJS Ketenagakerjaan mengembangkan program SKP (Sarana Kesejahteraan Pekerja) secara lebih kreatif,” tegasnya.

Ia berharap perluasan program SKP tidak hanya menyediakan hunian layak, tetapi juga menciptakan lingkungan sosial yang produktif dan sehat bagi para pekerja. “Kalau pekerja tenang dan punya tempat tinggal yang manusiawi, mereka akan bekerja lebih semangat, lebih produktif, dan ini akan memperkuat perekonomian nasional,” pungkasnya.