Belajar dari Bidan di Deli Serdang, Nihayatul Wafiroh: Gunakan Medsos dengan Tanggungjawab
PKBNEWS - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh menanggapi video viral pengakuan seorang bidan di Deli Serdang, Sumatera Utara, yang mengaku menjadi korban pungutan liar (pungli) dalam proses seleksi. Pengakuan tersebut sempat memicu kehebohan publik, namun kemudian dibantah dalam mediasi yang difasilitasi oleh Gubernur Sumatera Utara bersama pejabat Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Deli Serdang.
Nihayatul atau yang akrab disapa Ninik mengimbau masyarakat agar berhati-hati dalam menyampaikan informasi, terutama yang berkaitan dengan tindakan berpotensi hukum seperti pungli.
“Kalau memang benar terjadi pungli, memang fakta, tentu harus diusut tuntas. Tapi kalau tidak benar, hal itu bisa mencoreng nama baik instansi dan menciptakan persepsi yang keliru di masyarakat,” ujar Ninik di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa itu menilai, era digital menuntut masyarakat lebih bijak dalam memanfaatkan media sosial. Informasi yang belum diverifikasi dapat dengan mudah viral, namun dampaknya bisa serius, baik bagi individu maupun lembaga yang disebutkan.
“Gunakan media sosial dengan tanggung jawab. Dari sana kebenaran akan terungkap, tapi juga dari sana fitnah bisa menyebar,” tegasnya.
Ninik mengajak semua pihak menjadikan polemik ini sebagai pembelajaran penting dalam memperkuat budaya transparansi dan kehati-hatian di ruang publik.
"Saya kira kita semua perlu menumbuhkan etika digital dan mendorong pemerintah daerah untuk terus meningkatkan integritas serta akuntabilitas dalam setiap proses rekrutmen tenaga kesehatan," pungkasnya.
Sebelumnya, video seorang bidan sempat Viral di Media Sosial karena mengaku kesulitan naik pangkat menjelang masa pensiunnya. Ia juga mengeluhkan pungutan liar (pungli) sebagaimana diucapkan dalam video tersebut.
Namun, usai mediasi pada Minggu (2/11/2025), sang bidan meralat semua pernyataannya dan menyatakan bahwa tidak ada pungli selama dirinya mendaftar dan mengikuti ujian dinas penyesuaian pangkat.
“Saya ingin mengklarifikasi masalah video saya. Untuk ujian dinas, kami memang tidak dipungli,” ujar Bidan yang bertugas di Puskesmas Bandar Khalifa tersebut.







TERKAIT