Gus Imin Rilis Call Center 158 Khusus Infrastruktur Pesantren
PKBNEWS - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Imin, merilis layanan call center khusus untuk menangani dan memantau kondisi infrastruktur pondok pesantren di seluruh Indonesia. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari serangkaian kebijakan pasca insiden robohnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo.
“Call center ini kita siapkan agar semua pihak bisa melaporkan dengan cepat bila menemukan masalah infrastruktur di pesantren. Harapannya, pendataan bisa lebih akurat dan penanganan bisa dilakukan lebih cepat,” ujar Gus Imin, Rabu (8/10/2025).
Layanan call center tersebut dapat dihubungi melalui (021) 158 untuk pengguna Telkomsel dan Tri, atau 158 untuk pengguna provider lainnya. Gus Imin menegaskan, kanal ini dibuka sebagai sarana darurat yang harus dimanfaatkan dengan penuh tanggung jawab.
“Terus terang call center ini akan kita buka, tapi mohon betul masyarakat jangan asal-asalan menggunakannya,” tegasnya.
“Kita itu sering kali punya call center malah menjadi sampah. Tapi untuk kali ini, tolong betul-betul call center ini dimanfaatkan untuk emergency. Mari kita gotong royong saling memberi informasi dan taktis, jangan menjadikan ini main-main," sambungnya.
Menurut Ketua Umum PKB itu, langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah memperkuat sistem pengawasan, pendataan, dan penanganan cepat atas kondisi fisik bangunan pesantren.
Ia berharap masyarakat dan pengelola pesantren dapat berpartisipasi aktif memberikan laporan yang akurat, sehingga tidak ada lagi kasus infrastruktur pesantren yang membahayakan keselamatan santri dan tenaga pengajar.
Gus Imin juga mengingatkan agar peristiwa di Pondok Pesantren Al Khoziny menjadi pelajaran penting bagi semua pihak. Ia menegaskan, tragedi tersebut tidak boleh terulang di pesantren lain mana pun di Indonesia.
“Cukup Al Khoziny yang terakhir. Kita tidak ingin ada lagi santri atau guru menjadi korban karena kelalaian infrastruktur. Sejak sekarang, mari kita awasi dan tangani bersama setiap potensi bahaya,” pungkasnya.
TERKAIT