Gus AMI: Semua Puisi Rendra Cerminan Fakta Sejarah Bangsa
JAKARTA, PKBNews - PUISI WS Rendra berjudul "Kesaksian Akhir Abad" bisa menjadi titik balik dalam kehidupan bangsa Indonesia. Universalitas puisi Rendra mampu melewati dinding-dinding agama. Demikian ditegaskan Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin iskandar atau Gus AMI saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk Rindu Rendra "Kesaksian Akhir Abad" yang diadakan Komunitas Burung Merak Rendra (KBMR), kemarin.
Menurut Gus AMI, harusnya kaum muda mengapresiasi puisi-puisi yang dibuat Rendra. Karena semua puisi Rendra cerminan fakta sejarah bangsa.
"Jangan sampai kaum muda mengulang apa yang menjadi sorotan Rendra dalam puisinya," kata dia.
Gus AMI melihat pusi yang dibuat Rendra merupakan lakon Rendra dalam menjalankan kehidupan. Baik kehidupan sosial, politik, ekonomi dan budaya. Pusinya pun jelas mudah dipahami.
"Di tengah banyak puisi yang sulit dipahami orang awam, seperti saya, puisi Rendra hadir dengan mudah dipahami," tuturnya.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bidang Kesra berkata, puisi Rendra tidak saja berbasis kemanusiaan, keadilan dan sosial budaya, melainkan menjadi legenda.
"Bukan saja legenda sastra, legenda seni, tapi juga legenda politik serta kemasyarakatan," ucap Gus AMI.
Gus AMI mencatat ada tiga hal dalam puisi Rendra yang terkait dengannya. Pertama, terkait politik kepemimpinan.
"Hal ini bisa dievaluasi, apakah sudah dijalankan dengan baik. Misalnya, pemilihan langsung atau pilkada langsung. Namun, Rendra tidak memikirkan terjadinya money politik. Ternyata Dipilih langsung tidak mudah. Temen-temen saya tidak mudah mencalonkan diri kalau tidak memiliki uang," ucapnya.
Bahkan, ungkap Gus AMI, Rendra mengusulkan agar Jaksa dipilih langsung, polisi di pilih langsung. Pesannya agar aparat membela hukum, rakyat dan keadilan.
Kedua, kata Gus AMI, kritik keras Rendra terhadap partai politik. Diakui Gus AMI, partai politik perlu melakukan perbaikan.
"Dari zaman apapun parpol harus terus berbenah," ucapnya.
Ketiga, lanjut Gus AMI terkait dengan pendidikan. Dimana, Rendra menginginkan pendidikan yang merata dan mudah diakses. Saat ini pemerintah mematok anggaran pendidikan 20 persen. Semuanya bertujuan agar pendidikan dapat diakses seluruh penduduk Indonesia.
"Pada dasarnya apa yang dikatakan Rendra sama seperti yang dikatakan Gus Dur, diantara politik, kemanusiaan yang paling utama," tandasnya.
TERKAIT
-