AHY Temui Gus AMI di Markas PKB
JAKARTA, PKBNews - SETELAH kemarin Ketua Umum (Ketum) Partai Solideritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyambangi Ketum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, No. 9A Jakarta Pusat, kini giliran Ketum DPP Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sowan ke Gus AMI.
Menurut Gus AMI, Partai Demokrat dan PKB adalah partai yang sudah 10 tahun bekerja sama, lebih tepatnya sejak pemerintahan Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Saya berharap kunjungan Ketum Demokrat ke Kantor DPP PKB hari ini bisa menjadikan momentum bagi kerja sama yang lebih produktif ke depan," katanya, Rabu (8/7/2020).
Tentu di parlemen atau DPR, sambung Gus AMI, ia berharap produktif lagi mengabdi dan menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan masyarakat.
"DPR yang mampu menghasilkan keputusan baik, APBN, UU, dan sistem pengawasan yang membantu masyarakat," tuturnya.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) itu juga berharap pertemuan dengan partai Demokrat hari ini selain menjadi momentum bersilaturahmi, juga dapat menjadikan hubungan kerja sama yang lebih produktif lagi, terutama menghadapi tantangan musibah pandemi Covid -19.
"Jangka pendek (membantu mengatasi) pandemi Covid-19 dan jangka panjang, ekonomi nasional secara menyeluruh. Semoga kebersamaan Demokrat dan PKB selalu terjaga dengan baik," katanya.
Sementara itu, AHY menyatakan, Demokrat dan PKB tidak ingin fokus melawan pandemi virus korona (Covid-19) terbelah.
AHY menegaskan, Partai Demokrat bersama PKB sama-sama tidak ingin adanya sebuah gagasan yang dapat membelah persatuan.
"Harusnya kita bersatu dalam konsentrasi yang sama menghadapi krisis pandemi," tuturnya.
Ia menyebutkan ada gagasan-gagasan tertentu yang membelah persatuan, salah satunya polemik Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) menjadi kontroversi di tengah masyarakat.
"Kami secara tegas menolak RUU HIP yang beberapa saat lalu menjadi kontroversi di tengah-tengah masyarakat kita," ucapnya.
TERKAIT
-