Standard Post

Ingatkan Semua Pihak, Gus AMI: Potensi Kelautan Kita Belum Dioptimalkan


JAKARTA, PKBNews - MOMENTUM Hari Kelatuan Nasional, 2 Juli 2020, digunakan Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) mengingatkan semua pihak bahwa potensi besar kelautan Indonesia hingga saat ini masih belum mampu dioptimalkan.

"Alhasil, prinsip survival of the fittest berlaku di perkampungan nelayan," ujar Gus AMI, Kamis (2/7/2020).

Gus AMI memberikan tiga catatan penting di Hari Kelautan Nasional. Pertama, tingkatan pendapatan nelayan di Indonesia bukanlah yang termiskin (the poorest of the poor).

"Hanya saja negara masih absen dalam memastikan pelayanan hak-hak dasar dan program peningkatan kesejahteraan nelayan tepat sasaran sehingga tengkulak (middle man) memanfaatkan peluang ini," terangnya.

Kedua, lanjut Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) itu, kerentanan nelayan semakin besar akibat ketidakpastian sistem produksi, baik itu melaut, mengolah hasil tangkapan dan memasarkannya, serta perlindungan terhadap wilayah tangkapnya.

Padahal, berdasarkan data FAO (2014) pada tahun 2012 Indonesia menempati peringkat ke-2 untuk produksi perikanan tangkap dan peringkat ke-4 untuk produksi perikanan budidaya di dunia.

Fakta ini dapat memberikan gambaran bahwa potensi perikanan Indonesia sangat besar. Namun hingga saat ini belum mampu dikelola dengan baik, bertanggung jawab dan berkelanjutan.

"Jika sistem pengelolaan produksi kelautan nasional berjalan optimal, maka dapat dijadikan salah satu sumber modal utama pembangunan di masa kini dan masa yang akan datang," ucapnya.

Ketiga, lanjut Gus AMI, marjinalisasi sosial dan politik oleh kekuasaan berimbas kepada minimnya akses masyarakat nelayan terhadap pelayanan hak-hak dasar.

"Misalnya kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi," tutupnya.